"Cerita si Arham"

Sunday, January 1, 2012

Happy new year 2012 - greetings from Balikpapan Kota Minyak

Posted by Cerita si Arham at 6:33 PM No comments:
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)


About Me

My photo
Cerita si Arham
View my complete profile

Calender

Web Development

Visitors update

Website counter

Visitor by country

Web Development

Visitor site

world map hits counter
map counter

Kolom komentar


ShoutMix chat widget

Blog Archive

  • ►  2009 (7)
    • ►  May (2)
    • ►  June (1)
    • ►  July (2)
    • ►  October (1)
    • ►  December (1)
  • ►  2010 (11)
    • ►  January (1)
    • ►  March (1)
    • ►  April (3)
    • ►  May (2)
    • ►  June (1)
    • ►  September (2)
    • ►  October (1)
  • ►  2011 (10)
    • ►  March (1)
    • ►  June (4)
    • ►  September (1)
    • ►  October (1)
    • ►  November (1)
    • ►  December (2)
  • ▼  2012 (2)
    • ▼  January (1)
      • Happy new year 2012 - greetings from Balikpapan Ko...
    • ►  February (1)

links to my other webs

  • http://www.mostbeautifulplaceinjava.blogspot.com/
  • http://zainalgeo.wordpress.com/

"Spirit of Life - part 1"


1. Kisah si Penjual Tempe...

Disebuah kampung di pedalaman ada seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadah. Pekerjaannya membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Itu merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyambung hidup. Tempe yang dijualnya adalah tempe yang dibuatnya sendiri.

Suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba tiba tersadar bahwa tempe yang dibuat dari kacang kedelai hari itu baru separuh jadi. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah semuanya belum jadi.

Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe separuh jadi ini pasti tidak akan laku dan hilanglah rezekinya pada hari itu. Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Allah yang menyatakan bahawa Allah dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagiNya tiada yang mustahil. Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa , “Ya Allah , aku memohon kepadaMu agar kacang kedelai ini menjadi tempe. Amin”


Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahwa Allah pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan ujung jarinya dan dia pun membuka sedikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang kedelai itu menjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab masih tetap berwujud kacang kedelai.


Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. “Ya Allah, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe karena inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang kedelaiku ini menjadi tempe, Amin”. Dengan penuh harapan dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan heran karena tempenya masih tetap begitu!!

Sementara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mulai ramai didatangi orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walau bagaimanapun karena keyakinannya yg sangat tinggi dia berencana untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada Allah dan meneruskan bepergian ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan jadi.

Dia berfikir mungkin keajaiban Allah akan terjadi dalam perjalanannya ke pasar. Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. “Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin”. Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya. Sesampai di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin tempenya sekarang sudah jadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada. Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih setengah jadi!

Dia lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mula merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Allah karena doanya tidak dikabulkan. Dia merasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya puncak rezekinya, hasil jualan tempe. Dia akhirnya cuma duduk saja tanpa memamerkan barang jualannya sebab dia merasa bahwa tak ada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi. Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mula kurang.

Dia melihat-lihat kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahawa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, “Ya Allah,berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang setengah jadi ini.”

Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita. “Maaf ya, saya ingin bertanya, Apakah Ibu menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum menemukannya.” Dia termenung dan terkejut seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya”Ya Allah, saat ini aku tidak mahu tempe ini menjadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin”.

Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah senangnya dia, ternyata memang benar tempenya masih setengah jadi! Dia pun rasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Allah. Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang setengah jadi itu. Sebelum wanita itu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, “Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?” Wanita itu menerangkan bahawa anaknya yang kini berada di Inggris ingin makan tempe dari desa. Melihat tempe itu akan dikirimkan ke Inggris, si ibu tadi harus membeli tempe yang setengah jadi supaya apabila sampai di Inggris nanti akan menjadi tempe yang jadi dan sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah jadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak baik lagi dan rasanya pun kurang sedap.


***********
Sering kali kita menempatkan Yg Maha Kuasa sebagai objek yang dapat di suruh-suruh untuk mengabulkan doa kita. Jika kasusnya seperti ini, maka siapa yang penguasa, siapa yang hamba?


Bukankah posisinya jadi terbalik ? Dalam cerita ini Yg Maha Kuasa sedang mendidik si tukang tempe bahwa Allah bukan objek dari doa. Allah bukanlah Dzat yang bisa diperintahkan/dipaksa untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang lemah. Dengan kemaha-tahuannya, Allah memberikan yang lebih baik dari perkiraan sang hamba, sesuai dengan rancangan-Nya.

Janganlah berputus asa terhadap Allah yang rezekimu ada di tangan-Nya. Penuhi hak-hak Allah darimu dengan berusaha dan berdoa, selebihnya, biarlah Allah yang memilihkan yang terbaik untukmu.

"Tidak seorang muslim pun yang berdoa dengan sesuatu doa yang tidak ada di dalamnya dosa atau memutuskan kekeluargaan, melainkan Allah akan beri salah satu dari tiga perkara; (1) disegerakan untuknya (dimakbulkan di dunia), ataupun (2) disimpan untuknya pada hari akhirat (diberi balasan baik pada akhirat), ataupun (3) diselamatkan dia dari keburukan yang sepertinya." [Kata al-Imam al-Syaukani dalam Tuhfah az-Zakirin: Hadith ini riwayatkan oleh al-Imam Ahmad, al-Bazzar, Abu Ya'la, kata al-Munziri: Sanadnya sahih]

Wallahu a'lam bishshawab.


2. 10 Kiat untuk Sukses


- Yang pertama adalah bersikap positif. Waktu bangun pagi, masih terasa segar, awali hari itu dengan bersyukur atas kenikmatan yang diberikan dengan bersikap positif memandang hari itu.


- Yang kedua, berolah ragalah supaya diri anda sehat. Ini sebetulnya salah satu hal yang kurang dapat saya tepati sampai hari ini. Tapi kemauan untuk sehat ini adalah sesuatu yang penting dan membuat rasa bahagia dalam hidup ini.


- Berikutnya yang ketiga, punyailah target. Misal hari ini punya target menyelesaikan apa. Besok target mengerjakan lain. Target jangka pendek saja, tak usah target 10 tahun ke depan. Target hari ini mau apa, itu saja membuat anda bahagia. Karena pada akhir hari anda bisa merasa selesai dengan target anda.


- Yang keempat, carilah sesuatu yang anda sukai. Hobi. Misal mancing atau main golf, internetan atau apapun. Carilah sebuah hobi. Tapi anda harus berhati-hati agar hobi anda anda tidak menghancurkan pekerjaa atau mengganggu waktu anda yang lain. Tapi tetap anda harus memiliki hobi.


- Yang kelima, paksakan diri anda bekerja lebih keras sedikit. Lebih banyak sedikit. Sedikit dipaksakan. Dengan memaksakan, kita akan merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan kita. Karena kita sudah meluangkan tenaga kita lebih banyak.


- Yang keenam adalah bersahabatlah. Carilah teman yang bisa mendukung anda, dan anda bisa mendukung teman anda itu. Bersahabatlah tanpa harus terlalu memikirkan keuntungan atau kerugian dalam persahabatan itu. Tapi tetap batasi waktu yang anda pakai untuk bersahabat.


- Ketujuh, rayakan kemenangan anda. Kemenangan apapun. Entah itu dalam bisnis atau kehidupan anda. Misal: barusan mendapat proyek besar, berkenalan dengan tokoh bisnis terkenal dan lainnya. Coba rayakan secara sederhana dan kecil saja. Tapi terasa bahwa kita merayakan sebuah kenikmatan akan keberhasilan kita.


-kedelapan, cobalah mempunyai toleransi yang cukup untuk semua yang anda alami. Orang lain punya pandangan yang berbeda, biarlah. Orang lain punya pendapat lain, tidak apa-apa. Dengan memiliki toleransi ini membuat anda bahagia.


- Yang kesembilan, carilah kedamaian di hati anda. Apa yang membuat anda damai, lakukanlah. Apakah itu dengan pergi ke gereja, ke masjid, bersemedi, atau memandang matahari terbit. Lakukanlah. Temukan ketentraman dan kedamaian di hati anda.


- kesepuluh, bermainlah. 'Have fun, Play!' Jangan terlalu serius memandang hidup ini. Karena hidup sebenarnya juga bukan hal yang serius. Kita hanya menjalani perjalanan hidup kita yang ujung akhirnya hanyalah kuburan.Dengan menjalankan 10 resep di atas, anda akan merasakan kebahagiaan yang akhirnya anda akan lebih produktif dalam berbisnis dan menjalani kehidupan ini.


Sumber: Business Wisdom www.tanadisantoso.com

3. Kategori Sukses :


Dalam sebuah kuliah yang saya bawakan di ITS beberapa waktu lalu, saya bertanya pada mahasiswa saya, "Apa sih yang anda sebut sebagai sukses itu?" Maka timbul jawaban yang beragam dari para mahasiswa saya."Sukses bagi saya bila saya memiliki 3 rumah," kata seorang mahasiswa. Yang lain menjawab, "Bila hubungan saya dengan istri saya baik nanti, maka itu adalah sukses." Ada yang bilang, "Bila saya berbahagia itu berarti sukses." Jawaban mereka rata-rata berlainan. Ada yang ingin punya mobil, punya rumah, bisa lulus S3. Macam-macam.


Maka bila saya kelompokkan kesuksesan itu, maka ada 5 area kelompok kesuksesan.



- Yang pertama adalah material. Material ini adalah memiliki uang banyak, mempunyai mobil, mempunyai perusahaan yang besar. Pokoknya segala hal yang bersifat duniawi yang disebut sebagai material.


- Yang kedua adalah fisik atau 'physical'. Ingin memiliki tubuh selalu sehat. Mempunyai tubuh yang sempurna. Dapat berumur panjang. "Dengan sehat saya bisa bekerja dengan baik," kata mereka. Kesehatan. Jadi tubuh yang sehat ternyata adalah ke suksesan yang pertama.


- Yang ketiga adalah intelektual yaitu kemampuan otak kita. Kita bisa lulus S2, S3. Bisa jadi dosen, memiliki ilmu dan mengerti segala hal. Kemampuan otak kita yang luar biasa, 'intellectual capital'. "Saya tidak perlu uang banyak, tapi saya harus pandai, Pak," kata seseorang, "Saya ingin lulus S3, bisa jadi guru besar dan lain-lain." Ini yang disebut sebagai kesuksesan ke-3, intelektual.


- Yang keempat adalah emosional. "Saya ingin hubungan saya dengan istri dan anak-anak harmonis. Hubungan saya dengan teman juga baik. Semua orang menyukai saya. Dan saya bisa memberikan kontribusi dalam keluarga saya," begitu kata orang. Ini emosional. Jadi sukses emosional adalah bentuk kesuksesan yang ke-4.



- kelima adalah spiritual. Banyak orang merasa dekat dengan Tuhan sebagai hal yang utama. Katanya, "Saya bisa merasakan kedamaian dalam hati kita." Spiritual adalah salah satu bentuk sukses.


Jadi ada 5 hal penting dalam kesuksesan kita. Material, fisik, intelektual, emosional dan spiritual. Anda bisa memilih yang mana. Juga keseimbangan apa yang anda pilih. Mana yang lebih diutamakan, mana yang tidak diutamakan, mana yang didahulukan, mana yang belakangan. Andalah nanti yang akan menuju ke arah mana kesuksesan yang akan dikejar.Tidak ada yang benar atau yang salah. Semua orang punya pilihan. Andalah yang memilih kesuksesan dalam kehidupan anda. Ada 5 area yang bisa anda pilih. Silakan anda pilih dan capai kesuksesan yang menurut anda terbaik.
Sumber: Business Wisdom
www.tanadisantoso.com


4. Jangan Gampang Menilai Sesuatu

Saya ingin mengingatkan anda untuk tidak gampang menilai sesuatu. Jangan terjebak untuk menggeneralisasi sesuatu dari bagian yang kecil dari sesuatu secara pintas dan tanpa melakukan pengamatan secara seksama dan mendalam.

Saya sering dengar perkataan seperti ini, ”Orang yang suka olah raga di gymnasium itu adalah orang yang bodoh.” Tidak selalu. Ada yang memang bodoh, tapi juga ada yang pandai. ”Kalau ada wanita yang cantik parasnya, pasti otaknya tidak encer”. Tidak. Banyak juga wanita cantik, tapi encer sekali otaknya.Jadi banyak hal yang anda nilai dari generalisasi yang keliru dalam kehidupan ini. Ketika anda lihat, ”Wah orang ini hidungnya ditindik - diberi anting berlian hidungnya-, pasti dia menganut aliran bebas dalam kehidupannya.” Belum tentu. Bisa saja dia melakukan itu karena kesehatan.Lebih berbahaya lagi kalau kita melakukan generalisasi yang keliru dalam kehidupan bisnis. ”Pokoknya kalau orang naik Mercy boleh diberi hutang yang banyak.” Kalau anda melakukan ini, cepat bangkrut anda. Yang pakai Mercy tidak mesti boleh diberi hutang. ”Orang yang pakai cincin berlian besar-besar dapat dipercaya Pak! Kan dia kaya.” Tidak. Banyak penipu yang memakai cincin berlian besar-besar.



Banyak hal dalam kehidupan ini karena sesuatu dan lain hal, menjadi terbiasa kita untuk melakukan penilaian cepat dengan menggeneralisasi sesuatu. Mengganggap sesuatu yang dinilai itu sebagai sesuatu yang pasti dan benar. Misal kita pernah ditipu oleh orang dari suku daerah tertentu. Maka kita akan gampang menuduh orang lain dari suku daerah yang sama sebagai penipu


Contoh lain, kita datang di suatu restoran. Kita pesan misal tahu campur. Ternyata tidak enak. Langsung saja kita menilai restoran ini jelek, semua makananya tidak enak. Tidak, belum tentu. Bisa saja yang tidak enak memang tahu campurnya, tapi semuanya yang lain enak semua.Karena itu kita harus belajar lebih awas dalam melihat sesuatu dalam bisnis dan kehidupan kita. Melihatnya lebih dalam dan seksama. Melakukan cek dan re-cek. Bertanya sana-sini.


Mencari informasi dari berbagai sumber. Jangan melihat dan merasakan sesuatu yang sedikit itu, terus kita gampang menilai dengan menggeneralisasikan semuanya (yang besar) dengan sesuatu yang kecil itu. Tidak semua hal dapat digeneralisasikan. Bahkan kebanyakan jadi berbahaya kalau kita sama ratakan dan pukul rata (pokrol bambu), semua disamakan seperti itu.Jadi berhati-hatilah dalam mengasumsikan sesuatu. Kita seharusnya lebih cerdik dan cerdas dalam mengamati sekeliling kita.

Sumber: Business Wisdom www.tanadisantoso.com


5. Pengaruh Ucapan Orangtua bagi Anak

Jodi Foster pernah menerima Piala Oscar sebagai aktris terbaik dalam salah satu film layar lebar. Saat penyerahan piala tersebut, dari atas panggung dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya hingga meraih penghargaan ini.


Yang menarik, ucapan terima kasihnya yang pertama ditujukan kepada ibunya. Kira-kira ucapannya seperti ini, "Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu saya. Sewaktu saya masih kecil, Ibu selalu mengatakan bahwa semua lukisan tangan saya itu setara dengan karya Picasso. Pada saat saya sedang dalam keadaan sulit, ia selalu bilang: Jodi, kamu pasti bisa mengatasinya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan, kata-kata inilah yang selalu terngiang di benak saya hingga akhirnya saya yakin dan mampu untuk menjadi seorang seniman sehebat Picasso."

Demikian cerita yang dikutip Ayah Edy dalam membuka topik pentingnya kalimat yang diucapkan orangtua bagi anak. Ternyata, dulu Jodi Foster sangat gemar melukis. Dan, sering kali mengganggu ibunya hanya untuk memperlihatkan hasil lukisan-lukisannya yang pada saat itu semuanya masih tampak seperti benang kusut.



Para orangtua dan guru yang saya cintai, tetapi apa yang terjadi jika seandainya yang diucapkan oleh ibunya adalah seperti ini: "Jodi jangan pernah ganggu pekerjaan ibu lagi dengan lukisan-lukisan burukmu itu ya... Sudahlah Jodi, kamu tidak akan pernah mampu untuk menjadi seniman. Cepat sana segera selesaikan PR-mu, sebelum ibu berubah pikiran...!"


Kalimat-kalimat negatif seperti ini akan meninggalkan kesan dan luka yang mendalam bagi diri seorang anak. Bisa jadi, kalimat tersebut akan tertanam di dalam benaknya sepanjang hidupnya. Dalam beberapa kasus ditemui, pengaruh kata-kata di duga lebih menghancurkan hidup seorang anak daripada kekerasan yang menyangkut fisik.

Kata-kata yang kita ucapkan kepada anak membawa pengaruh besar bagi hidupnya karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan sekaligus membawa pesan tersirat tentang dirinya, baik berhubungan dengan kemampuan ataupun ketidakmampuannya. Begitu si anak menyimpan pesan itu dalam batinnya, pesan itu lama-lama menjadi suatu keyakinan dan pembenaran atas setiap kegagalan yang dialaminya. Bahkan, sering kali kata negatif yang telah terserap dalam alam bawah sadarnya tetap bekerja, meskipun ia tidak menyadarinya.


Bayangkan, pada saat dilakukan penelitian terhadap kekuatan kalimat positif, Douglas Bloch mewawancara dua kelompok, yakni orang-orang yang sukses dan orang-orang yang tinggal di penjara. Ternyata ada perbedaan besar sekali mengenai kata-kata yang dulu sering didengar dari orangtua mereka.
Inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh sebagian besar kelompok orang yang dipenjara: "Kamu memang anak sialan, lihat saja nanti kelak hidupmu akan berakhir di penjara!"



Sementara itu, inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh kelompok orang-orang yang sukses. Mereka selalu diberikan duaa jenis kalimat positif, yaitu kalimat penghargaan dan penguatan.




Kalimat Penghargaan

- "Lihat... betapa bagusnya kamu melakukan itu...."

- "Terimakasih, kamu telah menepati janji...."

- "Papa sungguh berterimakasih, kamu telah mau berusaha...."

Kalimat Penguatan

- "Mama yakin, kamu akan mampu mengatasinya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan!"

- "Mama yakin, kamu sesungguhnya anak baik, hanya mungkin kali ini kamu sedang terpengaruh oleh teman-temanmu yang tidak baik. Apakah kamu mau bila mama membantumu untuk bisa menjadi baik seperti dulu lagi?"

Sebagaimana dijelaskan di dalam bukunya, "Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah Lho..." sungguh betapa dahsyatnya efek dari kalimat-kalimat negatif bagi masa depan seorang anak!


Namun, berita baiknya adalah ternyata pengaruh kalimat-kalimat negatif tersebut masih bisa dihapuskan melalu kalimat-kalimat positif. Terlebih lagi yang mengucapkannya adalah orangtua atau gurunya sendiri. Jadi, segeralah ganti kalimat-kalimat kita yang selama ini bernuansa negatif dengan kalimat positif.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat negatif yang mungkin dulu sering kita dengar dari para guru dan orangtua.

"Aduh... Kamu susah amat ya diajarinya.. .?"


Coba kita ganti dengan:


"Ibu Guru yakin, kamu sebenarnya mampu mengerjakannya. Kamu hanya perlu waktu saja. Ayo kita coba sekali lagi ya...!"

Ingat, kalimat mana yang kita pilih, tulah yang akan menjadi kenyataan pada masa depan anak-anak tercinta! Demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik, mulai hari ini juga, mari kita biasakan untuk selalu mengucapkan kalimat-kalimat positif pada mereka setiap hari.


6. Pertambahan Umur yang berkah


Apakah arti pertambahan umur yang berkah ? Berkah dalam bahasa arab menggunakan kata "barokah" yang artinya "ziyadah" atau pertambahan nilai (advantage of added values) yang Insya Allah akan menghantarkan pada dicapainya nilai-nilai kebahagian (sa’adah) dunia-akherat dan pencapaian yang semakin sempurna akan nilai-nilai kesucian (tazkiyatun nafs) jiwa raga, lahir-bathin, perbuatan (tazkiyatul amal) dan harta benda (tazkiyatun maal). Berkah memang mempunyai kandungan nilai-nilai ziyadah, sa’adah dan tazkiyah, yang Insya Allah akan menghantarkan turunkan taufiq dan hidayah dari Allah swt.



Oleh karenanya ketika Rasulullah saw bersabda :


"Wahai Rasulullah, siapakah orang yang terbaik ? tanya seorang sahabat kepada Rasulullah saw. Beliau pun menjawab, " Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya " (HR. At-Tirmidzi).


Sesungguhnya Rasulullah telah mengajarkan makna pertambahan umur yang berkah yaitu pertambahan umur yang semakin meningkat dan berkualitas dalam amal sholehnya. Bukan pada orang yang paling banyak hartanya, pengikutnya, ataupun paling banyak ilmunya, melainkan dia adalah orang yang dikarunia panjang umur dan kemampuan menjalani amal shaleh disisi Allah SWT.


Betapa tidak, amal salehnya akan mengundang banyak do’a dari orang lain. Semakin banyak amalannya, semakin banyak orang yang mendo’akannya. Oleh karena itu, pergunakanlah umur kita untuk selalu beramal saleh. Karena, apalah gunanya berumur panjang jika kita tidak pernah atau minim sekali beramal saleh ? Apalah gunanya hidup lama jika tidak dapat memberikan manfaat dunia-akherat bagi banyak orang untuk mensejahterakan dan memakmurkan bumi ?



Karenanya…Semoga pertambahan umur kita semuapun pun akan mendapatkan umur yang semakin baroqah. Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome).



Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya.


Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah.


Karenanya jadilah manusia-manusia akherat, sebagaimana diriwayatkan ooleh Imam Bukhari, ungkapan Ali bin Abi Thalib, "Dunia berjalan kebelakang semakin jauh, sedangkan akhirat berjalan semakin kedepan semakin dekat. Maka jadilah kalian anak-anak akherat dan jangan kalian menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah amal tanpa hisab (perhitungan), sedangkan esok adalah hisab tanpa amal"

Inilah semangat "hidup" orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya semakin baroqah.


Semoga kita semuanya termasuk dalam golongan yang pertambahan umurnya setiap hari semakin mendapatkan baroqah dari Allah SWT,

Amin 3X, Ya Rabbal Alamin.


7. Kisah anak Penjual Koran

Dari tadi pagi hujan mengguyur kota tanpa henti, udara yang biasanya sangat panas, hari ini terasa sangat dingin. Di jalanan hanya sesekali mobil yang lewat, hari ini hari libur membuat orang kota malas untuk keluar rumah.Di perempatan jalan, Umar, seorang anak kecil berlari-lari menghampiri mobil yang berhenti di lampu merah, dia membiarkan tubuhnya terguyur air hujan, hanya saja dia begitu erat melindungi koran dagangannya dengan lembaran plastik.“Korannya bu !”seru Umar berusaha mengalahkan suara air hujan.

Dari balik kaca mobil si ibu menatap dengan kasihan, dalam hatinya dia merenung anak sekecil ini harus berhujan-hujan untuk menjual koran. Dikeluarkannya satu lembar dua puluh ribuan dari lipatan dompet dan membuka sedikit kaca mobil untuk mengulurkan lembaran uang.“Mau koran yang mana bu?, tanya Umar dengan riang.”Nggak usah, ini buat kamu makan, kalau koran tadi pagi aku juga sudah baca”, jawab si ibu.
Si Umar kecil itu tampak terpaku, lalu diulurkan kembali uang dua puluh ribu yang dia terima, ”Terima kasih bu, saya menjual koran, kalau ibu mau beli koran silakan, tetapi kalau ibu memberikan secara cuma-cuma, mohon maaf saya tidak bisa menerimanya”, Umar berkata dengan muka penuh ketulusan.
Dengan geram si ibu menerima kembali pemberiannya, raut mukanya tampak kesal, dengan cepat dinaikkannya kaca mobil. Dari dalam mobil dia menggerutu ”Udah miskin sombong!”. Kakinya menginjak pedal gas karena lampu menunjukkan warna hijau. Meninggalkan Umar yang termenung penuh tanda tanya.

Umar berlari lagi ke pinggir, dia mencoba merapatkan tubuhnya dengan dinding ruko tempatnya berteduh.Tangan kecilnya sesekali mengusap muka untuk menghilangkan butir-butir air yang masih menempel. Sambil termenung dia menatap nanar rintik-rintik hujan di depannya, ”Ya Tuhan, hari ini belum satupun koranku yang laku”, gumamnya lemah.
Hari beranjak sore namun hujan belum juga reda, Umar masih saja duduk berteduh di emperan ruko, sesekali tampak tangannya memegangi perut yang sudah mulai lapar.Tiba-tiba didepannya sebuah mobil berhenti, seorang bapak dengan bersungut-sungut turun dari mobil menuju tempat sampah,”Tukang gorengan sialan, minyak kaya gini bisa bikin batuk”, dengan penuh kebencian dicampakkannya satu plastik gorengan ke dalam tong sampah, dan beranjak kembali masuk ke mobil.

Umar dengan langkah cepat menghampiri laki-laki yang ada di mobil. ”Mohon maaf pak, bolehkah saya mengambil makanan yang baru saja bapak buang untuk saya makan”, pinta Umar dengan penuh harap. Pria itu tertegun, luar biasa anak kecil di depannya. Harusnya dia bisa saja mengambilnya dari tong sampah tanpa harus meminta ijin. Muncul perasaan belas kasihan dari dalam hatinya.“Nak, bapak bisa membelikan kamu makanan yang baru, kalau kamu mau””Terima kasih pak, satu kantong gorengan itu rasanya sudah cukup bagi saya, boleh khan pak?, tanya Umar sekali lagi.”Bbbbbooolehh”, jawab pria tersebut dengan tertegun.


Umar berlari riang menuju tong sampah, dengan wajah sangat bahagia dia mulai makan gorengan, sesekali dia tersenyum melihat laki-laki yang dari tadi masih memandanginya.Dari dalam mobil sang bapak memandangi terus Umar yang sedang makan. Dengan perasaan berkecamuk di dekatinya

Umar.”Nak, bolehkah bapak bertanya, kenapa kamu harus meminta ijinku untuk mengambil makanan yang sudah aku buang?, dengan lembut pria itu bertanya dan menatap wajah anak kecil di depannya dengan penuh perasaan kasihan.”Karena saya melihat bapak yang membuangnya, saya akan merasakan enaknya makanan halal ini kalau saya bisa meminta ijin kepada pemiliknya, meskipun buat bapak mungkin sudah tidak berharga, tapi bagi saya makanan ini sangat berharga, dan saya pantas untuk meminta ijin memakannya ”, jawab si anak sambil membersihkan bibirnya dari sisa minyak goreng.

Pria itu sejenak terdiam, dalam batinnya berkata, anak ini sangat luar biasa. ”Satu lagi nak, aku kasihan melihatmu, aku lihat kamu basah dan kedinginan, aku ingin membelikanmu makanan lain yang lebih layak, tetapi mengapa kamu menolaknya”.Si anak kecil tersenyum dengan manis,”Maaf pak, bukan maksud saya menolak rejeki dari Bapak. Buat saya makan sekantong gorengan hari ini sudah lebih dari cukup. Kalau saya mencampakkan gorengan ini dan menerima tawaran makanan yang lain yang menurut Bapak lebih layak, maka sekantong gorengan itu menjadi mubazir, basah oleh air hujan dan hanya akan jadi makanan tikus.””Tapi bukankah kamu mensia-siakan peluang untuk mendapatkan yang lebih baik dan lebih nikmat dengan makan di restoran di mana aku yang akan mentraktirnya”, ujar sang laki-laki dengan nada agak tinggi karena merasa anak di depannya berfikir keliru.




Umar menatap wajah laki-laki didepannya dengan tatapan yang sangat teduh,”Bapak!, saya sudah sangat bersyukur atas berkah sekantong gorengan hari ini. Saya lapar dan bapak mengijinkan saya memakannya”, Umar memperbaiki posisi duduknya dan berkata kembali, ”Dan saya merasa berbahagia, bukankah bahagia adalah bersyukur dan merasa cukup atas anugerah hari ini, bukan menikmati sesuatu yang nikmat dan hebat hari ini tetapi menimbulkan keinginan dan kedahagaan untuk mendapatkannya kembali di kemudian hari.”Umar berhenti berbicara sebentar, lalu diciumnya tangan laki-laki di depannya untuk berpamitan. Dengan suara lirih dan tulus Umar melanjutkan kembali,”Kalau hari ini saya makan di restoran dan menikmati kelezatannya dan keesokan harinya saya menginginkannya kembali sementara bapak tidak lagi mentraktir saya, maka saya sangat khawatir apakah saya masih bisa merasakan kebahagiaannya”.

Pria tersebut masih saja terpana, dia mengamati anak kecil di depannya yang sedang sibuk merapikan koran dan kemudian berpamitan pergi.”Ternyata bukan dia yang harus dikasihani, Harusnya aku yang layak dikasihani, karena aku jarang bisa berdamai dengan hari ini”


8. SEMUA TERJADI KARENA SUATU ALASAN

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa.

Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat.


Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot. Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang hanya guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington . Hari itu aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabul. Aku lolos penyisihan pertama.


Ini benar-benar terjadi padaku. Selama beberapa minggu berikut, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai , aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku.
Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center .

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ? ...

Tuhan, biarlah diriku yang terpilih, begitu aku berdoa.


Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih Christina McAufliffe. Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan

semuanya. Kenapa Tuhan? ... Kenapa bukan aku? ... Bagian diriku yang mana yang kurang? ...
Mengapa aku diperlakukan kejam? ...

Aku berpaling pada ayahku. Katanya,"Semua terjadi karena suatu alasan."

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu.

Kenapa bukan aku?.

Tujuh puluh tiga detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak, dan menewaskan semua penumpang..

Aku teringat kata-kata ayahku,"Semua terjadi karena suatu alasan." Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang bahkan lebih dari seorang pemengan.

Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.


***********
Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara :


1. Apabila Tuhan mengatakan YA; maka kita akan MENDAPATKAN APA YANG KITA MINTA
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK; maka kita akan mendapatkan yang LEBIH BAIK

3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU; maka kita akan mendapatkan yang TERBAIK sesuai dengan kehendak- NYA
Tuhan tidak pernah terlambat, DIA juga tidak tergesa-gesa namun DIA tepat waktu....



"Spirit of Life - part 2"

1. Mengapa Manusia Di-Uji
QURAN MENJAWAB :
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," ("I am full of faith to Allah") sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji org2 yg sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui org2 yg benar dan, sesungguhnya Dia mengetahui org2 yg dusta."
(Surah Al-Ankabut ayat 2-3)

KENAPA AKU TAK DAPAT APA YG AKU IDAMKAN?!!

QURAN MENJAWAB :
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak. mengetahui."
(Surah Al-Baqarah ayat 216)

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?!

QURAN MENJAWAB :
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
(Surah Al-Baqarah ayat 286)

KENAPA RASA FRUSTASI?!

QURAN MENJAWAB :
"Jgnlah kamu bersikap lemah, dan jgnlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah org2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu org2 yg beriman."
(Surah Al-Imran ayat 139)

BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?!

QURAN MENJAWAB :
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"
(Surah Al-Baqarah ayat : 45)

Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata

APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?!

QURAN MENJAWAB :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari org2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan syurga utk mereka... "
(Surah At-Taubah ayat : 111)

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

QURAN MENJAWAB :
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari Nya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal."
(Surah At-Taubah ayat 129)

AKU TAK DAPAT TAHAN!!!

QURAN MENJAWAB :
"... ..dan jgnlah kamu berputus asa dr rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dr rahmat Allah melainkan kaum yg kafir."
(Surah Yusuf ayat 12)



2. Delapan penyebab Doa kita belum dikabulkan oleh Allah

Pada suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Uda’uuni astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).
Sayidina Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu :
1. Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu.
2. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?
3. Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.
4. Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.
5. Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?
6. Setiap saat engkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.
7. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kau malah bersahabat dengannya.
8. Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.
Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu.
Ethereal theme. Theme images by konradlew. Powered by Blogger.